Langsung ke konten utama

Drama Baru Bai Jingting, Mobius

           

        

        Setelah sukses besar dengan The Frost, Bai Jingting kembali hadir lewat drama terbarunya yang mengusung genre romance dan sci-fi time travel berjudul Mobius. Drama ini bercerita tentang seorang mahasiswa bernama Ding Qi yang suatu hari mengalami kejadian aneh dan mengejutkan. Di hari-hari tertentu yang datang secara acak, dia terjebak dalam waktu yang berulang—tepatnya, hari itu akan terus mengulang sebanyak lima kali.

Awalnya, Ding Qi sangat tidak nyaman dengan kondisi ini. Baginya, mengalami hal yang sama berulang kali terasa membosankan dan melelahkan. Namun, seiring berjalannya waktu, dia mulai menyadari bahwa kekuatannya itu bisa dimanfaatkan untuk banyak hal. Mulai dari mengulang ujian agar hasilnya maksimal, memenangkan lotre karena tahu hasilnya terlebih dahulu, hingga sukses besar dalam bermain saham karena sudah tahu pergerakan pasar sebelumnya. Tapi meskipun secara materi dan pencapaian dia sudah mendapatkan segalanya, Ding Qi justru merasa hidupnya hampa dan kehilangan makna. Tidak ada yang benar-benar membuatnya bahagia.

Hingga suatu hari, saat sedang naik bus, dia menyaksikan aksi pelecehan yang dilakukan oleh seorang lelaki mesum kepada seorang wanita. Berbekal kekuatannya yang bisa mengulang waktu lima kali, Ding Qi membantu menggagalkan aksi itu berulang kali sampai pelaku benar-benar jera dan merasakan dejavu saat menatapnya. Ajaibnya, setelah kejadian itu, Ding Qi merasakan kepuasan dan kelegaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Sejak saat itu, hidup Ding Qi mulai berubah. Dia mulai rutin membantu polisi menangkap penjahat kecil seperti pelaku pelecehan, pencopet, dan kriminal jalanan lainnya. Kekuatan time loop-nya kini terasa lebih berguna dan bermakna. Hingga akhirnya, ia pun memutuskan untuk menggunakan kemampuannya itu demi kebaikan dan menjadi seorang polisi.

Beberapa minggu terakhir, aku sempat ngintip episode 1 Mobius di iQIYI, tapi belum ada niat kuat buat nonton full karena masih kebawa euforia I’m Nobody: Yin and Yang Season 2. Pembaca lama pasti tahu banget kalau aku tuh penggemar berat Wang Yinglu. Tapi entah kenapa, setelah lihat beberapa potongan adegan Mobius di TikTok, rasa penasaran aku mulai muncul. Dan jujur, pas akhirnya nonton episode pertamanya, aku langsung terpikat.

Alur ceritanya seru banget, dieksekusi dengan sangat matang, dan ditambah akting para pemain yang nggak kaleng-kaleng. Ketegangannya dapet, emosi karakternya juga kerasa. Setiap episode terasa digarap dengan serius, dan setiap detailnya benar-benar diperhatikan. Nggak cuma itu, selipan komedinya juga cukup segar dan berhasil meringankan ketegangan yang ada. Kombinasi genre dan pacing-nya menurutku pas banget!

Buat para penggemar Bai Jingting, drama ini tuh wajib banget ditonton. Karakter Ding Qi bener-bener cocok buat dia—pesonanya makin keluar, apalagi saat dia tampil sebagai polisi yang jago nangkep penjahat. Dan buat pecinta drama China pada umumnya, Mobius layak masuk daftar tontonan kamu. Ceritanya fresh, penuh kejutan, dan eksekusinya pun memuaskan. Nggak sabar banget buat lanjut ke episode-episode berikutnya!

Kalau kamu gimana? Udah nonton belum? Kasih tau tanggapan kamu untuk drama ini!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Manhwa: Who Made Me a Princess

[Claude de Alger Obelia & Athanasia de Alger Obelia] Lovely Princess berkisah tentang seorang puteri bernama Jennete yang sangat dikasihi oleh ayahnya, sang Kaisar, Claude de Alger Obelia. Atas ijinnya pula, Jennete bisa bersama dengan orang yang disukainya sejak kecil, Ijekiel Alpheus. Sedangkan Athanasia hanyalah seorang tokoh sampingan yang selalu haus akan kasih sayang Claude, ayahnya. Bila diibaratkan, Jennete memiliki sifat secerah matahari, maka Athanasia adalah kebalikannya. Pada akhirnya, Athanasia mati karena dibunuh oleh Claude, ayahnya sendiri. Ia mati karena dituduh meracuni Jennete, padahal yang melakukan semua itu adalah bibi Jennete yang tak ingin Athanasia menghalangi Jennete menjadi satu-satunya pewaris tahta. Di sisi lain, seorang gadis miskin yang meninggal setelah meminum obat tidur mati karena kedinginan akibat cuaca musim dingin yang ekstrim. Roh gadis itu kemudian masuk ke dalam tubuh seorang bayi perempuan bernama Athanasia. Sayang sekali, At...

Review Manhwa: Who Made Me a Princess Season 2 [Part 1]

[Claude and Athanasia potrait before their coma] Di chapter 46 yang menandai berakhirnya season 1, para fans diberikan sebuah cliff hanger yang sungguh luar biasa. Di sana, untuk kedua kalinya, Athanasia kembali mengalami koma akibat berdekatan dengan Raven, binatang jelmaan mana dalam tubuhnya. [Athanasia in her coma] Demi menyelamatkan nyawa Athanasia, Claude memanggil seluruh tabib dan para penyihir di kerajaan agar bisa mengobatinya, namun sayang usahanya tak membuahkan hasil. Menjadi solusi terakhir akan masalahnya, akhirnya sang Kaisar memakai kekuatan sihirnya sendiri untuk menenangkan mana yang memberontak dalam diri Athanasia agar putri satu-satunya itu kembali sadar. Athanasia yang kemudian sadar dari komanya pun mengetahui pengorbanan Claude dan akhirnya mencari ayahnya. [Athanasia woke up from her coma] Namun sayang, ayahnya yang ditemuinya saat ini tidak lagi memiliki memori tentang dirinya. [Claude lost his memories about Athanasia] ...

Review Novel: To Be Virtuous Wife

Selamat pagi, Pembaca! Saya kembali membawa review terbaru dari Chinese Novel terjemahan yang saya baca akhir-akhir ini. Kali ini, saya akan membahas Novel berjudul “To Be Virtuous Wife”. Berikut adalah sinopsisnya. “As a virtuous wife, does it include tolerating his cousin, enduring his concubines, bearing his mother? If you will not let me live freely, why would I let you live in satisfaction? Did fate let women time-travel so she could learn the three moral and four virtues? Rather than act like a coward and live, it would be better to live in satisfaction and die” Sebagai istri berbudi luhur, apakah itu termasuk dengan mentoleransi sepupunya, mentoleransi selir-selirnya dan mentoleransi ibunya? Jika kau tidak membiarkanku hidup dengan bebas, untuk apa aku membiarkanmu hidup dengan senang? Apakah takdir membiarkan seorang wanita mengalami perjalanan lintas waktu hanya agar dia bisa belajar tentang tiga moral dan empat budi pekerti luhur?  Daripada hidup...