[Dari kiri ke kanan : Tuoba Jun, Li Weiyang, Tuoba Yu]
Selamat siang semuanya! Saya datang lagi nih membawakan
rekomendasi webnovel buat kalian semua. Novel ini, termasuk jajaran-jajaran
novel awal yang saya baca. Bisa dibilang juga, novel ini adalah salah satu
novel yang bikin saya jadi gila baca! Langsung aja deh ya sinopsisnya!
”Kehidupan sangat tak
bisa ditebak. Suaminya mencintai saudara tirinya, menggulingkannya sebagai Permaisuri dan bahkan membunuh anaknya. Di istana dingin itu, dia dipaksa untuk meminum
anggur beracun. Sehingga, di kehidupan berikutnya dia membuat janji untuk tidak akan berbuat hal baik dan membantu orang, untuk tidak pernah menginjakkan kaki di
istana dan untuk tidak menjadi seorang Permaisuri.
Di kediaman Perdana
Menteri, seorang anak perempuan seorang selir lahir menjadi seorang iblis betina.
Ibu tiri yang jahat?
Akan kupastikan kau pergi ke neraka!
Kakak tiri hipokrit
bermuka dua? Aku akan mencabik-cabik wajah cantic itu!
Adik tiri yang licik?
Aku akan menguburmu!
Kalian semua tidak
membiarkanku hidup dengan damai kalau begitu kalian juga akan mendapatkan hal
yang sama!
Pada mulanya, dia
hanya ingin menjauh dari segala kekacauan itu sejauh mungkin; namun, hati
seorang lelaki bak jarum di lautan luas—mustahil untuk dicari, mustahil untuk
dimengerti.
Lelaki yang dulunya
bersumpah untuk membuangnya menjadi seseorang yang tak bisa hidup tanpanya.
Musuh dari kehidupan masa lalu pun tiba-tiba menyatakan perasaannya padanya.
Lebih buruknya lagi, dia sering diganggu oleh seorang lelaki tampan bermuka
tebal yang tak pernah tahu bagaimana cara untuk menyerah!
Li Weiyang adalah seorang anak dari Perdana Menteri yang
lahir pada bulan Februari. Bulan Februari pada masa itu dianggap sebagai bulan
kesialan, sehingga, untuk mencegah terjadinya malapetaka pada keluarga perdana
Menteri, Weiyang yang masih bayi dititipkan pada keluarga jauh di Desa hingga
berumur 14 tahun.
Weiyang di masa depan adalah seorang Permaisuri, namun dia
tidak dicintai oleh Kaisar. Bahkan hingga kematiannya, Weiyang menderita dengan
sangat tragis. Roh Weiyang yang penuh dendam kemudian kembali pada dirinya yang
masih berumur 14 tahun. Perjalanan Weiyang untuk mendapatkan kekuasaan dan
haknya pun dimulai.
Awalnya, saya pikir, apaan sih nih, nggak jelas banget.
Namun, setelah saya membaca tiga chapter pertama, I freaked out. It’s really
good. Budaya China-nya kental banget, berasa lagi belajar sejarah dengan cara menyenangkan. Mikirnya
sih, ohhh ternyata seribet itu ya rumah tangga orang china jaman dulu. Mereka
jarang keluar rumah dan lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah buat
mempelajari keahlian-keahlian seperti memasak, berpuisi, catur, kaligrafi dan
sebagainya. Ini masterpiece banget buat saya.
Pemeran utamanya, pemeran sampingannya, villain-nya,
latarnya, bahkan latarnya pun bagus. Dari 5 bintang, akan saya kasih 4,9.
Kenapa cuma 4,9? Ya karena terjemahannya sangat lambat sekarang, versi chinanya
sendiri sudah tamat dari lama, namun English translatenya bahkan belum
menyentuh hingga konflik utama cerita.
Berita baiknya, kalian yang sudah kepo tapi translate
English-nya nggak kunjung kelar nggak usah berkecil hati nih, karena ternyata
Princess Weiyang ini sudah diangkat ke televisi menjadi drama loh! Yah,
walaupun ceritanya malah melenceng jauh sih dari novel awal, tapi lumayan
banyak kok yang masih mirip.
Hahaha
Overal, saya lebih suka novelnya, namun dramanya masih worth it kok buat stress relief.
Banjarbaru, 20 Februari 2019
Komentar