Sewaktu kecil, sejak saat pertama kali aku bisa membaca kata
pertamaku, aku langsung menghabiskan waktu seharian untuk mencari buku dan
mengejanya kata-perkata. Semuanya ku eja dan ku baca, walaupun aku kadang nggak
tahu apa artinya.
Kecintaanku pada membaca semakin tumbuh, saat SD apalagi. Setiap
pagi, aku selalu diberi uang jajan 1000 rupiah oleh Mama, uang itu pasti
berakhir dengan 500 rupiah ditabung dan sisanya akan aku belikan buku. Buku
cerita seram legend yang sekarang
jarang sekali bisa ditemui. Hahaha
Kalau dikumpulkan, buku yang aku beli mungkin sudah bisa
dibikin perpustakaan kecil-kecilan sendiri.
Nih ya contoh bukunya. Hahahha
Sayangnya, semakin aku naik kelas, buku-buku yang aku suka
itu makin lama jadi makin nggak menarik. Aku haus akan bacaan, aku mau baca
lebih banyak, buku yang beda dan cerita yang beragam. Tapi, keadaan saat itu
berkata sebaliknya.
Aku bersekolah di SDN Tatakan 3, SD yang cuma punya 6
ruangan (satu ruangan guru dan kepala sekolah, satu ruangan untuk kelas 1 dan 2
digabung, dan ruangan lain untuk kelas 3, 4, 5, 6), 2 toilet rusak yang katanya
berhantu, dan lapangan luas yang penuh debu. Nggak ada perpustakaan di sana, di
samping kanan, kini, depan dan belakang adanya hutan karet, atau bahkan hutan
yang belum dibuka. Kalau nggak ada jalan kecil di sana, kupikir aku mungkin saudaranya
Tarzan yang tersesat. Hahaha
Karena itulah minat membacaku yang berkobar makin lama makin
redup, aku nggak pernah mikirin lagi untuk membaca buku, ya mau gimana lagi? Karena
memang buku nggak ada di sana, kalaupun ada, aku sudah membaca semuanya
(kecuali buku pegangan guru ya hahaha).
Lalu, makin ke sini dan ke sini minat membacaku makin
hilang. Walau aku bisa dibilang mending sih daripada temen-temenku. Sampai aku
berumur 22 tahun kayak sekarang, anehnya euphoria pertama kali bisa membaca itu
tiba-tiba datang lagi padaku. Aku jadi semangat banget buat membaca, bahkan aku
bisa membaca 100 chapter dalam sehari. Ya, yang kubaca memang bukan buku
berbahasa Indonesia sih, ntah kenapa aku sekarang lebih prefer novel-novel
terjemahan inggris, lebih sreg aja gitu.
Komentar