To Be Virtuous Wife [1]



Sebagai istri berbudi luhur, apakah itu termasuk dengan mentoleransi sepupunya, mentoleransi selir-selirnya dan mentoleransi ibunya?
Jika kau tidak membiarkanku hidup dengan bebas, untuk apa aku membiarkanmu hidup dengan senang?
Apakah takdir membiarkan seorang wanita mengalami perjalanan lintas waktu hanya agar dia bisa belajar tentang tiga moral dan empat budi pekerti luhur? [1]
Daripada hidup menjadi seorang pengecut, lebih baik hidup lalu mati dalam kesenangan.

[1] Tiga moral : Mematuhi ayah saat kecil, mematuhi suami saat menikah, dan mematuhi anak saat janda. Empat budi pekerti luhur : Bermoral, pandai dalam bicara, memiliki fisik yang menarik, dan memiliki kemampuan menjahit.

Pagi hari di Duan Wang Fu [1] tidaklah berbeda dari hari-hari kemarin. Di dapur, pelayan bergerak kesana-kemari tanpa ada gelagat terburu-buru. Ma pozi [2] setelah mengirimkan kue kering wajib ke neiyuan [3] kembali ke dapur dengan sekelompok yahuan [4], tapi raut wajahnya kelihatan tidak terlalu bagus.

“Hey, kakak, ada apa? Kenapa raut wajahmu kelihatan menakutkan?” pozi lain yang memakai jia’ao [5] hitam menyerahkan secangkir teh kepada wanita yang lainnya dan berkata dengan terkejut: “Bukankah kau baru saja pergi ke Zhengyuan [6] untuk mengantarkan keju, bagaimana bisa…”

”Jangan mengatakannya. Wang fei [7] baru saja terbangun pagi ini. Pekerja kasar seperti kita bahkan tidak bisa masuk ke halamannya. Kami hanya melihat salah satu dari pelayan wang fei, guniang [8] Yin Liu,” saat dia mengatakan sampai pada kalimat itu, Ma pozi mengambil waktu lama untuk meneguk teh, melihat sekeliling dan menurunkan nada bicaranya sembari berbisik, “Aku melihat ekspresi wajah orang-orang di Zhengyuan kelihatan tak baik, jadi aku buru-buru kembali.”

Mendengar hal ini, pozi yang mengenakan jaket bergaris-garis mendesah dengan sikap setengah menuduh dan setengah kasihan, dia berkata: “Mereka bahkan belum selesai menurunkan kanopi merah [9] yang menggantung di Fu.”

Wang fei baru saja pindah ke Fu kurang lebih dua bulan. Setelah malam pernikahan, wang ye [10] belum menginjakkan kaki sama sekali ke Zhengyuan. Beberapa hari sakitnya wang fei, wang ye hanya duduk sebentar di Zhengyuan sebelum pergi. Tidak heran orang-orang di Zhengyuan tidak terlihat baik. Dia dulu punya keberuntungan untuk melihat wajah wang fei. Wang fei adalah orang yang kelihatannya bermartabat dan cantik. Dia tidak paham dari aspek mana yang tidak sukai wang ye dari wang fei.

“Jangan bicara omong kosong, aku baru saja melihat yahuan dari cefei [11] Feng ke sana.” Keduanya tahu kata-kata selanjutnya yang ingin di katakan Ma pozi. Mereka berhenti bicara dan kembali dengan pekerjaan mereka.

.

.

.

Di Zhengyuan, yahuan yang sedang bertugas dengan hati-hati menunggu wang fei di acara penghormatan paginya. Sepotong kain sutra kualitas pertama digesek oleh ujung jari yang terlihat tipis setipis dauh bawang sebelum di singkirkan ke pojok ruangan.

Tidak ada gejolak marah yang bisa terlihat dari wajah Qu Qing Ju, tidak seperti beberapa hari yang lalu, rambut hitam seperti sutranya tergerai dengan bebas. Dengan malas dia melepas gelang giok berwarna hijau sebelum melemparkannya dengan santai ke dalam kotak berukir dari pohon mahogani: “Warna ini terlalu kuno.”

Saat mendengar hal ini, Jin Zhan berhenti sebentar sebelum mengibaskan tangannya pada pelayan wanita di belakangnya. Beberapa kotak yang lain kemudian di bawa di hadapan Qu Qing Ju. Di dalam, ada beberapa pasang gelang yang berbeda-beda. Emas yang ditempa, tiara, giok dari berbagai warna dan tidak ada satupun dari perhiasan-perhiasan itu terlihat biasa.

Pandangannnya kemudian menyapu barisan-barisan gelang itu. Akhirnya, pilihan finalnya adalah sebuah gelang batu giok berwarna merah darah yang berwarna sangat kontras dengan pergelangan tangannya yang pucat, sungguh keindahan yang tak bisa dikatakan.

Melihat keadaan ini, ekpresi wajah Jin Zhan sedikit berubah. Dulu, wang fei benar-benar benci batu giok berwarna darah burung phoenix itu karena terlihat terlalu mencolok, makanya ia tidak pernah memakainya. Hari ini, dia malah memilih giok ini pada pandangan pertama. Mengingat tentang hari-hari di saat wang fei masuk ke dalam wang fu, Jin Zhan merasakan pahit di hatinya. Sebelum menikah, wang fei memiliki kepribadian ramah dan lembut. Sikap seperti ini harusnya bagus, tapi jika menikah dengan keluarga kerajaan, kepribadian macam ini merupakan kekurangan.

Memperhatikan ekspresi wajah Jin Zhan, Qu Qing Ju tersenyum tipis. Dia berdiri dan merentangkan tangannya untuk membiarkan para pelayan membantunya mengenakan pakaian dengan gaun sutra berlengan lebar yang telah di pilihnya. Gaun ini dibuat dari kualitas tinggi bordiran dari brokat putih bergaya shu [14] bunga sakura mekar. Saat kainnya bergoyang, itu seolah-olah bunga sakura asli yang sedang bergoyang di tiup angin.

Di pinggangnya, ada kantung kecil border dengan dua teratai mekar di setiap tangkainya dan sebuah manik-manik giok Laozi. [15] Rambut panjangnya yang lembut di tata dengan gaya fei xian ji. [16] warna bunga sakura merah di gambar di alisnya. Bulu matanya seperti daun willow. Bibirnya semerah buah ceri. Hanya dengan melihatnya sekilas saja cukup untuk membuat orang-orang tersihir akan penampilannya.

Memasukkan burung luan [17] dan awan buyao [18] ke dalam rambutnya sendiri, Qu Qing Ju perlahan berdiri dan dengan senyum penuh teka-teki ia mengira-ngira waktu saat ini, “Sepertinya ini adalah waktu yang tepat untuk acara penghormatan.”

Beberapa langkah jauhnya dari Jin Zhan berdiri adalah Mu Jin, yang mana saat mendengar kalimat ini, dia langsung mengeluarkan senyum terpaksa dan berkata: “Wang fei, karena kau sakit beberapa waktu ini, wang ye memberitahu houyuan [20] jadi pada qieshi [21] tak akan mengganggu waktu istirahatmu.”

“Oh,” dengan lembut mengusap anting-anting dari giok merah di telinganya, Qu Qing Ju duduk dengan posisi yang nyaman di tempat duduknya. Dia menerima air hangat yang Yin Liu berikan padanya untuk membersihkan tenggorokannya. Dia kemudian menutup cangkir sebelum membersihkan sudut bibirnya, dia berkata, “Kalau begitu, kirim seseorang ke tiap halaman untuk menyampaikan kabar kalua ben wangfei [22] baru saja sembuh dan benar-benar sangat merindukan semua ce fei dan shiqie.” [23]

Ke empat da yahuan, [24] yang mendengar hal ini langsung menukar pandangan dengan satu sama lain. Bahkan jika mereka tidak tahu alasan mengapa kepribadian wang fei setelah bangun dari sakitnya jadi begitu banyak berubah, mereka masih saja patuh dan menurutinya.

.

.

.

Keluar dari bangunan utama, JIn Zhan yang terlihat agak khawatir berkata: “Wang fei kelihatan agak tidak normal sejak terbangun, aku tidak tahu kenapa.”

“Di wang fu ini, semua orang menunjukkan rasa hormat mereka kepada wang fei namun hanya di permukaan. Di belakang, mereka semua pergi mencari muka pada pada para ce fei di Xi Yuan. [25] wang fei sudah menikah selama dua bulan, selain tiga hari pertama wang ye tinggal di Zhengyuan, waktu sisanya dia habiskan dengan bermalam di tempat selir-selir yang lain. Hal ini benar-benar sebuah hal yang memalukan bagi wang fei kita.” Yin Liu berkata dengan kening menaut dan suara yang rendah. “Ce fei itu punya tingkah semacam itu. Apakah dia pikir dia berharga. Dia hanyalah seorang qie [26].”

Yu Zhan, mendengar apa yang dikatakan Yin Liu, langsung melihat ke sekeliling dengan diam-diam dan setelah tidak menemukan siapapun di sekitar, dia dating mendekat dan berkata: “Jangan berkata terlalu banyak. Bahkan jika wang ye lebih sayang [27] kepada Feng ce fei, dia masih memberikan wang fei rasa hormat yang diperlukan. Jangan membuat masalah untuk wang fei.”

“Jadi ini yang dinamakan rasa hormat,” Yin Liu mencemooh. Memikirkan tentang kepribadian nyonyanya yang hangat dan lembut, dia mendesah putus asa, “Tersrah, Jin Zhan dan aku akan pergi ke tempat Feng dan Jiang cefei. Para yahuan rangking dua bisa pergi ke tempat shiqie yang lainnya.”
Mu Jin, yang belum bicara sama sekali mengangguk: “Itu sangat bagus. Bai Luo dan Pu Er sudah cukup untuk mengundang Luo Shi dan Han Shi.”

Di antara para rombongan yahuan milik wang fei, yahuan rangking pertama diberi nama mengggunakan nama bunga, rangking kedua diberi nama menggunakan nama teh, yahuan rangking ke tiga dan para pelayan kasar tidak diberi nama sama sekali. Mu Jin dan tiga orang yang lainnya telah mengikuti wang fei sejak dia masih di Chang De Gong Fu [29] jadi tentu saja merekapun mengikuti wang fei. Namun, wang fu jauh lebih rumit. Sebelum menikah, wang fei dulu ditelantarkan oleh ibu tirinya dan tidak pernah belajar sama sekali bagaimana caranya mengurus rumah tangga. Oleh karena itulah, tidak sampai waktu dua bulan setelah masuk ke dalam tempat ini diapun langsung jatuh sakit.

Mu Jin selalu mengkhawatirkan wang fei namun saat melihat wang fei yang memiliki gairah untuk menegakkan dirinya sendiri di dalam wang fu hari ini, dia mengambil napas lega. Dia tidak khawatir jika wang fei nantinya akan berjuang, dia hanya khawatir jika wang fei masih memiliki kepribadian lemahnya yang dulu.

Melihat semua yahuan keluar ruangan, Qu Qing Ju berdiri dan kemudian berjalan ke depan sebuah kaca perunggu yang sangat besar. Ukirannya sangat bagus. Walaupun tidak sejelas kaca di dunianya yang dulu, kaca ini masih cukup untuk bisa mengenali penampilan seseorang.

Gadis yang ada di depan kaca hanya berumur sekitar enam belas atau tujuh belas tahun. Penampilannya sangatlah cantic. Jika dia hidup di era di mana dulu dia tinggal, dia mungkin hanya akan menjadi seorang siswa sekolah yang membanggakan dan cantik. Menyisir ke dalam memori di kepalanya, Qu Qing Ju menghela napas. Ayahnya tidak peduli, ibu tirinya bukanlah orang yang penyayang, suaminya tidak mencintai dirinya, dan ada banyak sekali qie yang merepotkan. Qu Qing Ju yang dulu memiliki kepribadian yang lembut. Di wang fu yang rumit ini, secara misterius dia jatuh sakit parah dan secara misterius juga digantikan olehnya, wanita ini adalah wanita yang tak tahu apa itu kehangatan. Bisa dikatakan juga bahwa dia tidak pernah mendapatkan keadilan bahkan hingga menjelang kematiannya.

“Wang fei, dapur telah mengantarkan sarapan.”

Dari luar terdengar suara kecil seorang lelaki. Mungkin itu adalah salah seorang taijian [30] yang telah ditugaskan di sini sesuai protokol istana. Di dalam memori Qu Qing Ju, dia yang dulu tidaklah dekat dengan para taijian ini, namun dia juga penuh rasa sopan-santun karena mereka ditunjuk sebelum wang ye mendapatkan gelar dan pada masa dulu saat dia pernah bertanggung jawab di Departemen Urusan Negara, dianzhongsheng. [31]”

“Mulai pelayanan.” Bermain dengan untaian terurai dari buyao emas, Qu Qing Ju pun keluar. Rui Xiang dan Shu Kui yang telah menunggu di ruangan sebelah, dengan cepat membuka gorden, satu orang memegangi gordennya dan satunya lagi membantu untuk menyambut Qu Qing Ju keluar.
Keduanya, baik Rui Xiang maupun Shu Kui aslinya memang dari wang fu. Mereka paham bahkan jika wang fei memperlakukan mereka dengan sopan, namun dibandingkan dengan Mu Jin, JIn Zhan, dan Yu Zhan, ada perbedaan soal kepercayaan di sana. Kejadian yang terjadi di beberapa hari terakhir akan menjadi sebuah pembeda yang besar. Adalah sebuah keberuntungan bagi mereka karena wang fei adalah orang yang lemah, jika dia kuat sedikit saja, mereka pasti akan diusir keluar. Siapa lagi yang akan membiarkan mereka tetap menjadi yahuan rangking pertama?

Duduk di depan meja bundar dari kayu pear ukiran, mata Qu Qing Ju menyapu meja. Semangkuk besar bahu daging babi rebus, semangkuk bubur dengan irisan ayam hitam yang ditemani dengan berbagai macam hidangan berlemak di sisinya. Satu-satunya makanan yang kelihatan ringan di sana adalah makanan sampingan yang berupa tumis batang selada.

Melambaikan tangan pada Shu Kui yang bergerak ke depan untuk melayaninya, Qu Qing Ju melihat para orang-orang yang membungkuk di depan pintu masuk dengan senyum di wajahnya: “Kau adalah orang yang mengantarkan makanan dari dapur?”

“Wang fei, nucai [32] adalah yang bertanggungjawab di dapur.” Orang-oarang itu tidak tahu kenapa wang fei akan bertanya pertanyaan semacam itu namun mereka menjawab tanpa ada rasa ketakutan di wajah mereka.

“Benar-benar dapur wang fu yang bagus,” Qu Qing Ju tanpa peduli kembali bersandar di kursinya. Di bawah tatapan bingung yang lain, wajannya menghitam dan tangannya langsung menyapu semangkuk besar daging bahu babi yang direbus hingga terjatuh ke lantai. Dengan sangat cepat, ruangan langsung dipenuhi oleh bau daging, “Bawa mereka pergi dan pukuli mereka.”

Tidak ada yang bergerak. Mereka tidak tahu kenapa wang fei, yang memiliki kepribadian pengecut akan tiba-tiba bertingkah seperti itu, makanya taka da yang bergerak.

“Kenapa? Wang fei ini memangnya tidak bisa memerintahmu sekarang?” Mata besar Qu Qing Ju menyipit. Dia berdiri dan melihat pada orang-orang di dalam ruangan, “Atau apakah kalian semua merasa bahwa hal ini adalah sebuah hal yang biasa dan wajar bagi orang-orang di dapur untuk meremehkanku?”

Setelah ditekan oleh pandangan wang fei, semua orang kemudian menggelengkan kepada dan akhirnya berhasil merespon. Beberapa taijian dan para mama [33] yang mempunyai tubuh yang kuat langsung bergegas ke depan dan bertingkah seolah-olah mereka akan menyeret para pelayan dapur pergi.

Para pelayan yang diseret itu tidak berani untuk berontak dan hanya memohon ampun. Salah satu pelayan bahkan berteriak bohong, menyatakan bahwa apa yang telah mereka sajikan kepada wang fei merupakan makanan terbaik dari dapur.

Melihat sebentar pada pelayan yang berteriak bohong tadi, alis Qu Qing Ju naik dan dia dengan santai bicara: “Kenapa kalian masih berdiri? Seret mereka keluar, hukum mereka di sini. Aku ingin melihat bagaimana kalian menghukum mereka.”

Setelah mendengar hal ini, taijian yang cekatan mengambil sapu tangan dan menyumpalkannya di mulut salah seorang pelayan. Dia langsung menyeret para pelayan itu ke halaman, kekuatan yang ada di tubuhnya yang kelihatan biasa-biasa saja itu ternyata tidaklah kecil.

Melihat situasi ini, yang lainnya mengikuti dan menyeret pelayan yang lain keluar. Beberapa pelayan yang pintar menyediakan meja dan kursi sebelum menata kue dan buah sambal menunggu wang fei dating untuk melihat hukuman.

“Siapa nama taijan itu? Kulihat dia kuat.” Qu Qing Ju menanya Shu Kui yang membantunya keluar ruangan.

“Menjawab wang fei, taijian kecil itu bernama Xiao Gao Zi, dia bertugas menyapu halaman.” Suara Shu Kui dipenuhi dengan rasa hormat hingga bahkan dia sendiri tidak sadar bahwa bahasa tubuhnya kelihatan seperti orang yang lebih patuh daripada dulu.

“Kelihatannya dia tidak terlalu tinggi. Kenapa tidak kita ganti namanya menjadi Huang Yang lalu jadikan dia taijian yang bertugas di dalam.” Qu Qing Ju tersenyum lembut. Saat menuju ke halaman, para pelayan pelayan itu sudah ditali di sebuah bangku dan dipukuli dengan kayu yang panjang.
Duduk dikursi yang telah disediakan, Qu Qing Ju menghitung sampai dua puluh di dalam hati. Lalu dengan lambat dan tenang dia berkata: “Selain tadi yang berteriak bohong padaku, hentikan pukulan pada tiga orang yang lainnya.”

Melihat pada tiga orang yang berlutut padanya dan berterima kasih sambal menahan rasa sakit mereka, Qu Qing Ju mengangkat cangkirnya dan menyeruput minumannya, “Banyak orang di sini sepertinya kebingungan kenapa aku menghukum mereka.”

Suara berat dari daging yang dipukul bergema di setiap telinga tiga orang yang kini berlutut di hadapan Qu Qing Ju. Mereka tidak berani mengusap peluh yang muncul di dahi mereka dan terus berlutut sambil berkata bahwa mereka tidak berani.

“Aku adalah orang yang masuk akal, tapi kalian, orang-orang dari dapur yang benar-benar kurang ajar. Aku tak bisa melakukan apapun lagi selain menghukum kalian.”Menaruh cangkir di tangannya, suara Qu Qing Ju terdengar agak putus asa.

Bahkan jika wang fei tidak mendapatkan kasih sayang wang ye, dia masihlah seorang wang fei yang Kaisar anugrahi oleh sebuah dekrit pernikahan. Apakah dapur berani bersikap kurang ajar padanya? Walaupun orang-orang yang hadir di sana mersakan ada sesuatu yang salah, tidak ada satu pun yang berani mendebat. Apakah mereka belum melihat bahwa orang yang tadi berteriak kebohongan tadi saat ini masih dipukuli?

“Siapa yang tidak tahu bahwa si Wang Fu ini aku sedang dalam keadaan sakit, taiyi [35] sebelumnya telah mengatakan apa yang seharusnya tidak kumakan. Tapi, lihat apa yang kalian siapkan setiap hari?” Qu Qing Ju menghela napas kecil, wajahnya dipenuhi kesedihan, seolah-olah dia adalah sebongkah kubis kecil yang gampang dibully. [36] “Aku tahu kalian tidak ingin direpotkan untuk mengurusi seorang wang fei yang sakit. Jika aku dulu juga merasakan hal yang sama, maka kematian adalah akhirnya. Tapi karena aku sekarang sudah sembuh, aku ingin punya kehidupan yang sehat. Kalian dengan sengaja mengirimkan makanan yang berlemak, apakah kalian berharap aku bisa mati dengan cepat?” Setelah selesai, dia mendesah sedih. Jika seseorang yang ada di depan mereka tidak sedang menahan sakit karena masih dipukuli, wajah sedih wang fei mungkin akan membuat mereka merasa kasihan.

Melihat bahwa tiga orang di depannya sudah bersimpuh cukup lama, Qu Qing Ju mengibaskan tangannya dengan lemah seolah-olah dia sedang terluka secara emosional, “Ya sudah, kalian semua bisa berhenti, semuanya pergi.” Selesai, dia kemudian menoleh pada Rui Xiang yang berada di sebelah kanannya, “Berikan salep pada mereka. Orang-orang ini adalah pelayan penting di Fu, kita tidak bisa membiarkan mereka tidak bisa mengerjakan pekerjaan pentin mereka besok.”

Ke empat orang yang putus asa itu berdiri. Karena wang fei berkata bahwa mereka adalah para pelayan penting dan mengerjakan pekerjaan yang penting, kalua begitu besok, walaupun mereka harus merangkak, mereka harus tetap mengerjakan pekerjaan mereka, kecuali mereka ingin ditendang keluar dari fu. Mereka hanyalah para pelayan yang telah menandatangani kontrak mati, hal bagus apa yang akan menanti nanti jika mereka ditendang keluar?

Setelah selesai, Qu Qing Ju perlahan berdiri dan menoleh pada para ce fei dan shiqie yang telah datang di waktu yang tak diketahuinya. Wajahnya langsung membuat ekspresi terkejut, “Kapan kalian datang? Karena kalian sudah datang sekarang, ayo masuk.”

Selesai bicara, dia bahkan dia peduli dengan wajah yang mereka tunjukkan, dia menggamit tangan Shu Kui dan masuk ke dalam ruangan.

[1] 端王府: 端王 adalah Duan Wang berarti lurus, jujur; lebih cocok digunakan sebagai kata sifat. Sebagai kata benda, berarti permulaan, akhir atau batas. Bisa berarti pangeran atau raja. Namun, kekuasaan yang terbesar dimiliki oleh Kaisar, bukan 王. 府 berarti tempat tinggal, rumah atau mansion. Nama dengan akhiran Fu () hanya bisa dipakai jika hal itu dianugrahkan oleh Kaisar atau merupakan sebuah nama yang diwariskan dalam keluarga bangsawan.

[2] umumnya berarti wanita tua. Ada tiga arti uatama yaitu: seorang wanita yang jahat/kasihan, seorang istri atau seprang pelayan perempuan. Hanya arti yang terakhir yang mirip dengan terjemahan untuk cerita ini. Po Zi biasanya merupakan pelayan rangking rendah, digunakan untuk melakukan pekerjaan umum atau pekerjaan yang lainnya.

[3]“halaman rumah bagian dalam” adalah tempat dimana perempuan tinggal. Tempat ini juga merujuk kepada interaksi dan jarak social antar wanita.

[4] Berarti pelayan perempuan, juga bisa disebut yatou

[5] Jaket bergaris. Dengan lengan lebar dan panjang hingga ke pinggang. Gaya ini begitu umum khususnya pada jaman dinasti Ming dan Qing

[6] Rumah utama. Tempat tinggal dari istri.

[7] Istri dari seorang pangeran, adalah salah satu dari banyak rangking tertinggi dari selir istana di bawah kekuasaan Permaisuri

[8] Nona muda atau gadis muda

[9] Kanopi merah merujuk kepada dekorasi pernikahan dan bisa juga berarti sebagai ulas tilam yang menutupi tempat tidur

[10] merujuk kepada wang di percakapan normal

[11] Merujuk kepada istri ke dua

[12] Secara umum diterjemahkan sebagai gelang giok darah ayam, tapi darah burung phoenix adalah sebuah nama dari salah satu jenis batu (yang disebutkan di dalam cerita)

[13] luo qun, gaun sutra

[14] gaya bordiran yang asalnya dari Sichuan makanya disebut sebagai gaya-chuan. Adalah salah satu dari empat gaya utama bordir di China

[15] Laozi, adalah sebuah ornament yang biasanya dibuat menggunakan teknik knotting, seperti halnya knot china klasik, untuk menciptakan berbagai macam bentuk.

[16] Gaya rambut china jaman kuno

[17] burung mistis yang masih mempunyai relasi dengan burung phoenix

[18] Hiasan rambut

[19] umumnya adalah permintaan. Dilaksanakan setiap pagi oleh seluruh wanita berumah tangga di dalam keluarga kepada wanita yang paling tua, ibu dari laki-laki dengan rangking paling tinggi di dalam keluarga, atau kalua tidak ada bisa diwakilkan oleh istrinya. Yang melakukan ritual ini termasuk anak perempuan, selir, saudara perempuan dan jika para saudara lelaki juga tinggal bersama, istri-istri mereka juga harus ikut.

[20] Halaman belakang. Kata lain untuk merujuk ke kata neiyuan, perbedaan utamanya adalah houyuan lebih umum digunakan pada wanita yang merupakan seorang selir

[21] umurnya merujuk kepada semua selir

[22]berarti wang fei ini. Digunakan sebagai penyebutan untuk memanggil diri sendiri

[23] shiqie. Adalah sebuah rangking istri yang lebih rendah dari pada ce fei namun bukanlah rangking terendah diantara rangking para selir

[24]Adalah rangking tertinggi untuk yahuan yang memiliki pengalaman paling banyak dan menghabiskan waktu paling lama dengan wanita yang mereka layani. Oleh karena itu, mereka mendapatkan perlakuan yang lebih baik daripada yahuan yang lain.

[25] adalah taman bagian barat

[26] kependekan dari qie yang berarti selir

[27] berarti memanjakan atau cinta

[28] shi artinya nama clan. Wanita setelah menikah dikenali melalui nama depan mereka dan sangat jarang memakai nama belakang mereka

[29] Chang De adalah nama yang berhubungan dengan titel

[30] Kasim adalah laki-laki yang dikebiri, tidak sama dengan taijian karena taijian merujuk pada posisi spesifik di istana dan pemerintahan yang diisi oleh lelaki yang dikebiri

[31] departemen kanseleri, bertanggungjawab dalam segala aspek kehidupan kaisar

[32] umumnya berarti budak. Digunakan oleh seorang budak untuk menyebut dirinya sendiri saat bicara dengan orang yang rangkingnya lebih tinggi darinya.

[33] walaupun di ucapkan mama, kata itu merujuk pada pelayan perempuan yang sudah tua dan mirip dengan pozi

[34] xiao artinya kecil sedangkan gaozi berarti tinggi

[35] taiyi berarti dokter kerajaan

[36] artinya adalah kubis kecil

Komentar